Mengatasi Pengangguran

Pengangguran merupakan masalah yang dihadapi oleh setiap negara. Pengangguran menghambat tercapainya tujuan pembangunan nasional, sebab pengangguran mengurangi pendapatan masyarakat, dan ini mengurangi tingkat kemakmuran yang dapat dicapai. Banyak dampak yang ditimbulkan dari masalah pengangguran, (terutama dampak pengangguran terhadap pembangunan nasional), bukan saja masalah ekonomi, bahkan sosial, politik, kesehatan, kriminalitas, dsb. Masalah pengangguran bersifat kompleks dan butuh waktu panjang untuk mengatasinya.

Secara sederhana, pengangguran (unemployment) dapat diartikan sebagai kondisi seseorang yang tidak mempunyai pekerjaan atau sedang mencari pekerjaan. Penyebab terjadinya pengangguran di suatu negara :
1. Tekanan demografis dengan jumlah dan komposisi angkatan kerja yang besar.
2. Pertumbuhan ekonomi yang jauh lebih kecil daripada pertumbuhan angkatan kerja.
3. Jumlah lapangan kerja yang tersedia lebih kecil dari jumlah pencari kerja.
4. Kompetensi pencari kerja tidak sesuai dengan pasar kerja.
5. Terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK).
6. Kurang efektifnya informasi pasar kerja bagi para pencari kerja.

Menurut faktor penyebab terjadinya, pengangguran dikelompokkan menjadi;
a) pengangguran voluntair, yaitu pengangguran yang terjadi secara sukarela karena mencari pekerjaan dengan pendapatan yang lebih baik. b) pengangguran teknologi, yaitu pengangguran yang diakibatkan oleh semakin meningkatnya penggunaan alat-alat mesin, komputerisasi, bahkan robot dalam proses produksi. c) pengangguran deflatoir, yaitu pengangguran yang terjadi karena menurunnya kegiatan perekonomian suatu negara sehingga permintaan masyarakat ikut menurun, hal ini mengakibatkan perusahaan mengurangi kapasitas produksinya, atau bahkan menghentikan produksinya, akibatnya terjadi pengurangan pekerja. d) pengangguran struktural, yaitu pengangguran yang disebabkan oleh adanya perubahan pada struktur ekonomi dari suatu negara.

Istilah pengangguran terbuka (open unemployment) berarti tenaga kerja yang sungguh-sungguh tidak mempunyai pekerjaan. Ada yang sudah berusaha secara maksimal tapi belum memperoleh pekerjaan, tetapi ada juga yang tidak berusaha mencari pekerjaan karena malas. Sedangkan pengangguran terselubung (disguised unemployment) maksudnya yaitu tenaga kerja tidak bekerja secara optimal.

Keynes berpendapat bahwa cara mengatasi masalah pengangguran adalah dengan memperluas kesempatan kerja dan menurunkan jumlah angkatan kerja. Oleh karena itu, pemerintah seharusnya dapat aktif dan kreatif dalam menciptakan kesempatan kerja bagi angkatan kerja melalui program dan kebijakan yang efektif. Pembangunan Indonesia di masa depan sangat tergantung pada kualitas sumber daya manusia indonesia yang sehat secara fisik dan mental serta mempunyai keterampilan dan keahlian kerja.

Bila dirinci, cara mengatasi masalah pengangguran sbb :
1) Meningkatkan investasi. 2) Pemerintah melakukan pembangunan melalui proyek padat karya,misalnya membangun infrastruktur seperti jalan, bendungan, sekolah, transmigrasi, dan sarana komunikasi. 3) Menumbuhkan usaha-usaha baru, memperluas kesempatan berusaha, dan mendorong pengusaha-pengusaha memperluas usahanya atau membuka investasi baru. 4) Meningkatkan keterampilan tenaga kerja menuju profesionalisme. 5) Meningkatkan kualitas tenaga kerja sesuai dengan tuntutan dunia industri dan dunia usaha melalui perbaikan isi kurikulum sistem pendidikan nasional. 6) Menumbuhkembangkan usaha mikro dan usaha kecil yang mandiri dengan keberpihakan kebijakan pemerintah, termasuk akses, pendamping, pendanaan usaha kecil dan tingkat suku bunga kecil yang mendukung.