Macam-Macam Model Pembelajaran

Hal yang harus diperhatikan oleh guru dalam memilih model pembelajaran yang tepat yaitu kondisi siswa, sifat materi bahan ajar, fasilitas-media yang tersedia, dan kondisi guru itu sendiri. Juga harus diingat bahwa tujuan penggunaan model pembelajaran pada prinsipnya adalah untuk memberdayakan kemampuan siswa dengan cara penciptaan proses pembelajaran yang efektif dan bermakna.

Berikut ini akan disajikan beberapa contoh model pembelajaran. Sebenarnya ada banyak, tapi saya hanya mengambil beberapa yang sering saya dengar, dan mohon maaf sebab tidak akan di uraikan secara panjang lebar, sebab postingan ini hanya bersifat pengantar saja. Untuk lebih jelas mungkin di lain kesempatan akan dirinci satu persatu.

Macam-Macam Model Pembelajaran

1) Model pembelajaran kooperatif.
Ciri khas dari model ini adalah penggunaan kelompok kecil dalam menyelesaikan tugas, serta sistem kerja sama terstruktur. Slavin (2008) mengemukakan pengertian model pembelajaran kooperatif sebagai suatu model pembelajaran dimana para siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lainnya dalam mempelajari materi pelajaran.

2) Model Bermain Peran.
Model ini memberikan kesempatan kepada siswa-siswa untuk praktek menempatkan diri mereka di dalam peran-peran dan situasi-situasi yang akan meningkatkan kesadaran mereka terhadap nilai-nilai dan keyakinan-keyakinan mereka sendiri dan orang lain. Dalam proses “mencobakan” peran orang-orang yang berbeda dari mereka sendiri, siswa-siswa dapat mempelajari baik perbedaan maupun persamaan tingkah laku manusia dan dapat menerapkan hasil belajar ini dalam situasi-situasi kehidupan yang nyata.

3) Model pembelajaran langsung, merupakan model pembelajaran yang lebih berpusat
pada guru dan lebih memperluas informasi materi ajar.

4) Model pembelajaran berdasarkan masalah, merupakan pendekatan yang efektif untuk pengajaran proses berpikir tingkat tinggi. Pembelajaran ini membantu siswa untuk memproses informasi yang sudah jadi dalam benaknya dan menyusun pengetahuan mereka sendiri tentang dunia sosial dan sekitarnya.