Tata Cara Penulisan Skripsi yang Baik dan Benar

Penulisan skripsi haruslah memenuhi tata cara yang baik dan benar. Mengenai tata cara penulisan skripsi, disesuaikan dengan faktultas/universitas tempat mahasiswa kuliah, tapi secara umum, tata cara penulisan skripsi biasanya sebagai berikut :

Bahan dan Ukuran
Naskah diketik dalam kertas HVS (70 gram/80 gram) ukuran kuarto (A4) atau 21x28 cm.

Huruf
Naskah skripsi diketik dengan huruf standar (Times New Roman) dan ukuran (font size) yang sama, untuk seluruh naskah font size 12, kecuali catatan kaki (font size 10). Huruf miring tidak diperkenankan kecuali untuk istilah asing. Naskah diketik dengan komputer memakai program olah kata, misal Ms. Word.

Spasi
Jarak antara baris (spasi) satu dengan yang lain dibuat 2 spasi kecuali kutipan langsung yang panjangnya lebih dari 5 baris, intisari, catatan kaki dan daftar pustaka menggunakan spasi tunggal atau satu spasi. Tiap-tiap baris dari suatu alinea dimulai dengan ketukan huruf pertama agak menjorok kedalam sebanyak tujuh ketukan huruf dari batas kiri.

Margin
Batas Pengetikan (margin pengetikan) diatur sebagai berikut:
a. Tepi atas : 4 cm
b. Tepi bawah : 3 cm
c. Tepi kiri : 4 cm
d. Tepi kanan : 3 cm

Judul, sub judul dan anak sub judul
Penulisan judul, sub judul dan anak sub judul semuanya tanpa diakhiri dengan titik.
a. Judul ditulis dengan huruf besar (kapital) dan diatur supaya simetris dengan jarak 4 cm dari tepi atas. Nomor urut judul ditulis dengan huruf romawi dan ditulis di tengah-tengah kertas diatas nama judul
c. Sub Judul diketik seperti alinea baru, semua kata diawali dengan huruf besar, kecuali kata penghubung dan kata depan, dan semua diketik tebal tanpa diakhiri dengan titik. Kalimat pertama sesudah sub judul dimulai dengan alinea baru.
d. Anak sub judul diketik mulai dari batas kiri, dengan huruf pertama adalah huruf besar. Kalimat pertama sesudah anak sub judul dimulai dengan alinea baru
e. Anak sub judul diketik mulai dari batas tepi kiri dan diketik tebal, hanya kata pertama diawali huruf besar, tanpa diakhiri dengan titik. Kalimat pertama sesudah anak sub judul dimulai dengan alinea.

Penomoran
- Bagian pendahuluan (halaman judul, tanda persetujuan dan seterusnya) di beri nomor romawi kecil yakni i, ii dan seterusnya serta ditempatkan pada bagian tengah bawah halaman.
- Bagian teks atau bagian inti (BAB I dan seterusnya) diberi angka latin, yakni 1, 2, 3 dan seterusnya dengan cara;
- Bab baru pada halaman awal, nomor halaman di ketik di tengah bawah, sedangkan pada halaman berikutnya pada sudut kanan atas.

Jika suatu bab dipecah pada bagian-bagian kecil, maka cara penomorannya yaitu :
Angka Romawi besar (untuk BAB);
Angka Latin;
Huruf Kecil;
Angka Latin dengan satu tanda kurung;
Huruf Kecil dengan satu tanda kurung;
Angka Latin di antara tanda kurung;
Huruf Kecil di antara tanda kurung;
Angka Romawi kecil di antara tanda kurung.
sebagai berikut :

Contoh:

BAB I
1. ………
a. ……….
1) ……….
a) ……….
(1) ……….
(a) ……….
(i) ……….

Rincian ke bawah
Jika pada penulisan naskah ada rincian yang harus disusun ke bawah, dapat digunakan urutan dengan angka atau huruf sesuai dengan derajat rincian. Penggunaan tanda hubung (-) yang ditempatkan di depan rincian tidak dibenarkan.

Kutipan
Macam-macam Kutipan
a. Kutipan langsung, yaitu kutipan yang dilakukan persis seperti sumber aslinya, baik bahasanya maupun susunan kata dan ejaannya.
1) Kutipan langsung pendek yaitu kurang dari tiga baris, disalin dalam teks dengan memberikan tanda kutipan di antara bahan yang d ikutip.
Contoh : (“……………..”)
2) Kutipan langsung panjang yaitu lebih dari tiga baris, yang diberi tempat tersendiri dalam alinea baru diketik dengan jarak satu spasi dan menjorok masuk empat ketukan huruf dari margin kiri, tanda kutip tidak dipakai.
b. Kutipan tidak langsung, yaitu kutipan yang hanya mengambil pokok-pokok pikiran atau semangatnya saja, dan dinyatakan dengan kata-kata dan bahasa sendiri. Kutipan ini tidak diantara tanda petik, diketik seperti halnya naskah, diupayakan kutipan tidak langsung tidak terlalu panjang.