Alasan menjadi PNS. Kenapa saya mau jadi PNS?

PNS, mengapa jadi PNS
Setiap tahun lowongan pekerjaan menjadi pegawai negeri sipil selalu ramai diserbu para pencari kerja. Alhamdulillah setelah 2 kali mengikuti tes CPNS, saya lulus. Sebelumnya saya bekerja di perusahaan kontraktor milik asing namun beberapa hal menjadi alasan mengapa saya memilih jadi PNS.

Bagiku menjadi PNS bukan hanya persoalan gaji. Jika dibandingkan dengan gaji pegawai swasta atau pengusaha, tentu nominal gaji PNS tidaklah seberapa. Ketika saya bekerja sebagai accounting pada salah satu perusahaan kontraktor milik asing, boleh dikatakan saya memiliki kebebasan finansial. Mau beli baju, makan ke restoran, beli HP, traktir orang, dll, bukanlah masalah. Bisa dikatakan gaji disana 2 kali lipat lebih dari yang saya terima ketika berstatus CPNS saat ini.

Berbeda setelah jadi CPNS/ PNS, seringkali baru pertengahan bulan gajiku sudah habis sehingga terpaksa ngutang ke saudara. Makanpun cuma ala kadarnya : tempe, telur, mie. Kadang kalau mikir perbandingannya sewaktu menjadi pegawai perusahaan, pengen rasanya nangis. Mungkin itulah sebabnya banyak orang yang tinggal di kota besar tidak mau jadi PNS. Karena gaji PNS tidak sesuai dengan kebutuhan dan gaya hidup yang mereka inginkan.

Kalau dipikir-pikir, nanti setelah saya 20 tahunan kerja sebagai PNS, gaji pokok saya nanti berkisar 4,5 jt. Setelah 20 tahun lebih cuma naik sekitar 2 juta rupiah. Berbeda sekali kalau bekerja di perusahaan karena mereka mempunyai jenjang karir yang jelas dan peningkatan gaji yang signifikan. Ditempat kerja saya yang lama, baru masuk gaji saya sudah kisaran 4,5 jt. Apalagi seandainya sudah menjadi pegawai tetap, minimal gaji 10 jt. Supervisor 20 jutaan. Manager setahu saya gajinya kisaran 50 juta keatas. Hidup disana terjamin, tidak perlu mikirin penghasilan tambahan, cukup fokus ke kerjaan.

Anggapan lain yang melekat pada PNS misalnya : jadi PNS harus bayar (nyogok), terus PNS itu kinerjanya rendah lebih banyak santai, lebih banyak ngerumpi daripada kerja. Anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar. Terus terang saya bisa jadi PNS tanpa uang keluar sepeserpun kecuali untuk melengkapi berkas pendaftaran CPNS serta ongkos selama mengikuti tes. Jadi saya lulus CPNS murni. Lulus karena meraih peringkat pertama pada tes CAT (computer asissted test) untuk formasi yang saya pilih (Waktu itu saya pilih formasi guru SMP mapel IPS terpadu).

Saya termasuk yang beruntung karena pada tahun 2013, ada perubahan yang sangat besar dalam sistem perekrutan CPNS. Di  instansi yang saya ikuti, hanya ada satu kali tes yaitu tes tertulis sehingga kelulusan benar-benar objektif. Biasanya, kalau ada instansi yang mengadakan tes wawancara atau tes lain selain tes tertulis, maka kemungkinan besar bisa bayar atau pakai koneksi (orang dalam) karena yang namanya wawancara itu penilaiannya bisa saja sangat subjektif (tergantung panitia tesnya).

Mengenai apakah jadi PNS itu santai, menurutku itu relatif. Ada PNS yang yang benar-benar kerja keras dan disiplin waktu ketika bekerja, tapi memang ada juga yang tidak produktif. Biasanya tergantung dimana tempat dia bekerja, keahlian yang dia miliki, dan niat PNS tersebut.

Alasan mengapa saya jadi PNS ? Ada empat hal yang prinsip, yaitu :

1. Pembuktian diri. Saya ingin membuktikan kepada orang-orang bahwa saya cukup cerdas, bisa meraih peringkat satu dan lulus jadi PNS. Ini semua tentang kebanggaan diri. Seperti yang kita ketahui, beribu-ribu orang gagal menjadi CPNS bahkan setelah tes berkali-kali. Bahkan ada yang berani kasih amplop.

Saya bangga karena teman kelas seangkatan saya waktu kuliah, yang IPK nya jauh lebih tinggi daripada saya, dapat saya kalahkan. Adik-adik kelas dan pelamar lainnya dapat saya kalahkan. Bahkan untuk formasi guru di pemerintah daerah yang saya ikuti tersebut, nilai saya yang tertinggi.

2. Kepastian terhindar dari PHK (pemutusan hubungan kerja) dan dapat gaji tetap. Ketika saya bekerja di perusahaan swasta asing, gaji saya memang berkali-kali lipat, tapi tidak ada jaminan saya bisa terus bekerja disana. Sedangkan seorang pengusaha pun walaupun punya kemungkinan dapat penghasilan puluhan bahkan ratusan juta tapi penghasilannya tidak tetap, bahkan besar resiko bangkrutnya, sedangkan PNS gajinya tetap.

3. Lebih banyak waktu luang dengan keluarga dan anak. Dibandingkan saat bekerja sebagai karyawan perusahaan, waktu luang saya lebih banyak setelah menjadi guru PNS. Menurutku inilah salah satu  hal yang paling utama. Bisa memperoleh penghasilan, walaupun tidak terlalu besar, dan mempunyai waktu yang lebih banyak untuk keluarga. 

4. Lebih banyak pahala dan manfaat bagi orang lain. Menjadi guru, saya yakini merupakan profesi mulia yang mendatangkan banyak amal. Mudah-mudahan dihitung oleh Allah SWT sebagai salah satu amal jariyah yang akan bermanfaat bagi saya setelah meninggal kelak. Aamiin.

Demikianlah pembaca sekalian, tulisan mengenai alasan saya menjadi PNS, Yakinlah rezeki datangnya hanya dari Alloh SWT. Asal kita berusaha pasti dijamin oleh-Nya. Terimakasih.