Skripsi merupakan karangan ilmiah yang diwajibkan sebagai bagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar sarjana (S1). Skripsi sangatlah penting sebagai syarat lulus kuliah. Selain itu, menulis skripsi juga tidak gampang. Akan lebih baik kalau mahasiswa mencari informasi lebih mendalam tentang skripsi guna mempersiapkan diri atau sekedar untuk lebih memahami skripsi.
Skripsi tersebut akan ditulis dan direvisi hingga mendapat persetujuan dosen pembimbing. Setelah itu, mahasiswa harus mempertahankan skripsi yang dibuatnya di hadapan penguji dalam ujian skripsi nantinya. Nilai skripsi bisa bervariasi, dan terkadang, bisa saja harus mengulang skripsi (tidak lulus).
Dosen pembimbing skripsi berjumlah dua orang. Kedua pembimbing tersebut disebut dengan istilah Pembimbing I dan Pembimbing II. Biasanya, Pembimbing I memiliki peranan yang lebih dominan bila dibanding dengan Pembimbing II.
Tiap penguji pada ujian akhir skripsi, secara bergantian (terkadang juga keroyokan) akan menanyai mahasiswa tentang skripsi yang sudah dibuat. Waktu yang diberikan biasanya berkisar antara 30 menit hingga 1 jam.
Untuk mahasiswa S1, skripsi diteliti dan disusun dalam bentuk laporan menurut kaidah keilmiahan yang baku . Skripsi bukan untuk menemukan teori baru atau memberikan kontribusi ilmiah. Lain halnya dengan tesis (S2) atau disertasi (S3).
Proses dari skripsi, sebagai berikut:
a. pengajuan judul skripsi
b. pengajuan proposal skripsi
c. seminar proposal skripsi
d. penelitian
e. ujian akhir skripsi
Bisa saja skripsi sudah dikerjakan setengah jalan tetapi dosen pembimbing meminta untuk mengganti topik. Juga tidak jarang dosen tiba-tiba membatalkan janji untuk bimbingan pada waktu yang sudah disepakati sebelumnya. Terkadang mahasiswa merasa bahwa kesimpulan/penelitiannya sudah benar, tetapi dosen merasa sebaliknya. Jadi, tetaplah fleksibel dan tidak usah merasa sakit hati dengan hal-hal yang demikian itu.
Skripsi jelas menghabiskan dana yang cukup lumayan. Mulai dari akses internet, biaya cetak mencetak, ongkos untuk membeli suvenir bagi responden penelitian, biaya transportasi, dan sebagainya.
Idealnya, skripsi disiapkan satu-dua semester sebelum waktu terjadwal. Satu semester tersebut bisa dilakukan untuk mencari referensi, mengumpulkan bahan, memilih topik dan alternatif topik, hingga menyusun proposal dan melakukan bimbingan informal.
Unsur kekinian perlu diperhatikan dalam penulisan skripsi. Topik-topik baru lebih disukai dan lebih menarik, bahkan bagi dosen pembimbing/penguji. Kalau Anda mereplikasi topik-topik lawas, penguji biasanya sudah “hafal di luar kepala” sehingga akan sangat mudah untuk menjatuhkan Anda pada ujian skripsi nantinya.
Bab I (pendahuluan) pada skripsi harus mendapat perhatian lebih. Di bagian ini, mahasiswa menuliskan isu (masalah), motivasi, tujuan, dan kontribusi penelitian. Jika bagian ini bisa dijelaskan secara runtut, biasanya bab-bab berikutnya akan mengikuti dengan sendirinya.