Setelah sebelumnya Anda membaca Sejarah Orde baru Bag.1, kali ini akan kami lanjutkan ke Bag.2 dimana kami akan membagikan informasi tentang prestasi yang diraih di masa Orde baru, perkembangan ekonomi pada masa Orde baru, dan runtuhnya Orde baru.
Kebijakan Pemerintahan Orde Baru - Prestasi Pada Masa Orde Baru
Tak dipungkiri bahwa ada berbagai prestasi atau kemajuan yang diraih selama orde baru. Puncak keberhasilan dibidang ekonomi masa orde baru terjadi pada tahun 1976-1988. Keberhasilan itu didukung melonjaknya harga minyak dunia, mengalirnya bantuan negara-negara donor, dan efektifnya rencana pembangunan lima tahun (Repelita) I–III. Repelita dimulai sejak 1 April 1969. Pada tahun 1980-an Indonesia adalah penghasil gas alam cair terbesar di dunia. Kedudukan Indonesia sebagai negara antikomunis mempermudah bantuan Barat. Pendapatan per kapita Indonesia naik dari US$70 pada tahun 1968 menjadi US$1.000 pada tahun 1996.
Secara rinci, berikut beberapa kebijakan pemerintah orde baru dan prestasi yang berhasil diraih selama masa orde baru ;
a. Program transmigrasi untuk mengatasi kepadatan penduduk di Pulau Jawa dan membuka lahan-lahan baru di luar Pulau Jawa.
b. Program keluarga berencana (KB) untuk menekan laju pertumbuhan penduduk.
c. Kebijakan berantas buta huruf
d. Gerakan Wajib Belajar (Wajar) 9 Tahun.
e. Stabilitas Keamanan
f. swasembada beras pada tahun 1980-an, impor beras tidak dilaksanakan mulai tahun 1984.
Perkembangan ekonomi pada masa Orde Baru
Pembangunan nasional pada masa Orde Baru menitikberatkan pada pembangunan ekonomi dan terbukti Indonesia memang tampil menjadi salah satu negara yang disegani karena keberhasilan pembangunan ekonominya walaupun tentu saja pembangunan ekonomi tsb boleh dibilang pembangunan semu karena sangat tergantung pada utang-utang luar negeri. Pembangunan Nasional zaman Orde baru dijalankan secara bertahap dalam jangka panjang 25 tahun dan jangka pendek 5 tahun, dan dikenal dengan nama pembangunan lima tahun (pelita), dimulai sejak tanggal 1 April 1969.
Namun pada tahun 1997, perekonomian Indonesia terpuruk. Berikut beberapa data ekonomi pada tahun 1997 tsb : nilai tukar rupiah terhadap dollar AS merosot drastis dan hanya tinggal bernilai 30%, harga-harga melambung tinggi, utang luar negeri mencapai 163 miliar dollar AS lebih, pendapatan
per kapita hanya tinggal US $400, pertumbuhan ekonomi menjadi minus sekitar 20%–30%.
Runtuhnya Orde Baru – Berakhirnya Orde Baru
Pejuang Reformasi - Korban Insiden Trisakti |
Krisis ekonomi tahun 1997 menyebar ke segala sendi kehidupan sehingga dikenal sebagai krisis multidimensi (segala bidang). IMF mengucurkan bantuan sebesar US$ 40 miliar lebih kepada Indonesia dengan disertai syarat-syarat tertentu. Solusi yang disarankan IMF untuk menutup enam belas bank swasta nasional pada 1 November 1997 justru memperparah krisis. Hal ini memicu kebangkrutan bank dan negara. BPK menemukan penyimpangan dana sebesar Rp138 triliun atas penggunaan dana BLBI oleh ke-48 bank tersebut. Di Saat itu pemerintah menyalurkan BLBI sekitar Rp700 triliun. Ini dilakukan berdasarkan perjanjian Indonesia dengan IMF dalam mengatasi krisis. Sampai bulan Desember 1998, BI menyalurkan BLBI sebesar Rp147,7 triliun kepada 48 bank.
Awal terjadinya krisis ekonomi Indonesia dimulai dengan jatuhnya nilai tukar baht (mata uang Thailand) terhadap dolar Amerika. Jatuhnya nilai kurs baht tersebut selanjutnya menular di seluruh
kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Akibatnya nilai utang luar negeri Indonesia yang sudah jatuh tempo membengkak.
Krisis ekonomi mengakibatkan pengangguran melimpah dan harga kebutuhan pokok melambung.
Pemutusan hubungan kerja (PHK) terjadi di berbagai daerah. Daya beli masyarakat menurun. Bahkan, hingga bulan Januari 1998 rupiah menembus angka Rp17.000 per dolar AS.
Sejak 14 Mei 1998 demonstrasi mahasiswa semakin meluas. Para demonstran mulai menduduki gedung-gedung pemerintah di pusat dan daerah, termasuk gedung DPR berhasil mereka duduki. Kerusuhan dan penjarahan besar-besaran melanda Jakarta hingga Solo, serta di banyak tempat di wilayah Indonesia. Amien Rais, Nurcholish Madjid, dan kawan-kawan mendesak Soeharto agar mengundurkan diri. Akhirnya, tanggal 21 Mei 1998, presiden Soeharto mengundurkan diri.
Pembaca sekalian, demikianlah informasi sejarah runtuhnya orde baru. Mudah-mudahan bermanfaat untuk Anda.