Konsep Pembangunan ekonomi dan Pertumbuhan Ekonomi


Pembangunan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi mempunyai pengertian yang berbeda. Pembangunan ekonomi (economic development) diartikan sebagai suatu proses perubahan terus-menerus menuju ke arah perbaikan di bidang ekonomi, yaitu mencakup pertumbuhan ekonomi yang diikuti oleh perubahan-perubahan dalam struktur dan corak kegiatan ekonomi untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Sedangkan yang dimaksud dengan pertumbuhan ekonomi (economic growth) adalah proses kenaikan out put (produksi) dalam jangka panjang.

Pertumbuhan ekonomi hanyalah salah satu aspek dari pembangunan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi hanya membahas tentang peningkatan output agregat khususnya output agregat per kapita. Pembangunan ekonomi suatu negara tidak akan terjadi bila tidak ditunjang pertumbuhan ekonomi, namun pertumbuhan ekonomi bukan satu-satunya cara untuk mewujudkan pembangunan ekonomi. Aspek lain seperti pendidikan, moral, etos kerja, politik, keamanan, dsb juga ikut berpengaruh dalam menentukan keberhasilan pembangunan ekonomi.

Tujuan pembangunan ekonomi Indonesia adalah untuk mencapai kesejahteraan masyarakat dengan sasaran :
1. Meningkatkan persediaan dan pemerataan kebutuhan pokok masyarakat
2. Meningkatkan taraf hidup dengan cara meningkatkan pendapatan, penyediaan lapangan kerja,
    pemerataan pendidikan, nilai-nilai budaya, dll.
3. Memperluas jangkauan pilihan ekonomi dan sosial.

Pembangunan ekonomi dilaksanakan melalui program yang konsisten dalam anggaran belanja tahunan, dengan berpedoman dan mengacu kepada Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN). Paham pembangunan ekonomi Indonesia merupakan paham ekonomi pasar, namun tetap  mengacu kepada paham kemakmuran dan kesejahteraan bersama, seperti termaktub dan diamanatkan oleh UUD 1945.

Jalan ekonomi pasar membuka peluang untuk berperannya usaha ekonomi swasta dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Kebijakan, iklim dan kemudahan diberikan dan diselenggarakan untuk merangsang berkembangnya usaha swasta. Dengan menempuh ekonomi pasar, Indonesia sekaligus membuka dirinya dan menjadi bagian yang aktif dari kegiatan ekonomi dunia. Modal dan teknologi masuk, demikian pula jaringan pasar ke dalam maupun ke luar.

Masalah pokok pembangunan ekonomi yaitu:
kemiskinan, ketimpangan dalam distribusi pendapatan, pengangguran, inflasi.

Berhasil atau tidaknya pembangunan ekonomi dapat dilihat dari :
1. meningkatnya pendapatan nasional,
2. pertumbuhan ekonomi,
3. pendapatan per kapita dengan memperhitungkan tingkat pertambahan penduduk
4. terjadinya perubahan sosial dan perubahan struktur ekonomi’

Suatu perekonomian dikatakan mengalami pertumbuhan ekonomi jika jumlah produksi barang dan jasanya pada tahun tertentu lebih besar daripada tahun sebelumnya.

Indikator yang digunakan untuk menghitung tingkat pertumbuhan ekonomi :
a. Tingkat Pertumbuhan PDB (Produk Domestik Bruto)
b. Tingkat Pertumbuhan PNB (Produk Nasional Bruto)
perhitungan pertumbuhan ekonomi menggunakan PNB, kurang lazim dipakai karena cakupannya yang sangat luas meliputi seluruh pendapatan perusahaan/penduduk suatu negara baik di dalam negara tersebut maupun di luar negeri. Maka, yang lebih populer dipakai adalah PDB, karena PDB hanya pada batas wilayah negara yang bersangkutan.

Untuk mengukur pertumbuhan ekonomi, nilai PDB yang digunakan adalah PDB berdasarkan harga konstan, karena pengaruh perubahan harga atau inflasi telah dihilangkan. Pada umumnya, penghitungan pertumbuhan ekonomi dilakukan dalam kurun waktu triwulanan dan tahunan.

Pertumbuhan ekonomi ditandai dengan kenaikan PDB suatu negara tanpa memandang kenaikan itu lebih besar atau lebih kecil dari pertumbuhan penduduk dan tanpa memandang apakah ada perubahan dalam struktur perekonomian atau tidak.

Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pertumbuhan ekonomi yaitu : investasi atau penanaman modal, barang modal, sumber daya manusia (tenaga kerja), sumber daya alam, teknologi, manajemen, kewirausahaan, efisiensi, informasi, dan pertumbuhan penduduk.

Teori-teori pertumbuhan ekonomi ;
1) Teori Klasik. Menekankan pentingnya faktor-faktor produksi, terutama peran tenaga kerja, tetapi tenaga kerja yang berlebihan akan memengaruhi pertumbuhan ekonomi. 2) Teori Schumpeter. Menekankan peran usahawan dalam inovasi dan investasi. 3) Teori Harrod – Domar.  Menunjukkan peranan investasi sebagai faktor yang menimbulkan pertambahan pengeluaran agregat. Teori ini pada dasarnya menekankan pada peranan segi permintaan dalam mewujudkan pertumbuhan. 4) Teori Neoklasik. Menekankan pentingnya perkembangan teknologi dan Peningkatan kemahiran masyarakat.