Persediaan barang dagang adalah barang dagangan yang masih ada dan belum terjual. Untuk mencatat pencatatan persediaan barang dagang, dapat dilakukan dengan dua metode, yaitu metode fisik (physical method) dan metode mutasi persediaan/terus menerus (perpetual method).
Metode fisik mencatat nilai persediaan barang dagang secara periodik yaitu pada akhir periode dengan cara melakukan pemeriksaan fisik terhadap jenis dan jumlah barang yang tersedia pada tanggal tersebut (stock opname). Nilai persediaan yang diperoleh dengan cara pemeriksaan fisik tersebut dicatat sebagai persediaan akhir pada akun persediaan barang. Sedangkan Metode perpektual menilai persediaan barang dagang dari akun persediaan barang.
Metode fisik mencatat nilai persediaan barang dagang secara periodik yaitu pada akhir periode dengan cara melakukan pemeriksaan fisik terhadap jenis dan jumlah barang yang tersedia pada tanggal tersebut (stock opname). Nilai persediaan yang diperoleh dengan cara pemeriksaan fisik tersebut dicatat sebagai persediaan akhir pada akun persediaan barang. Sedangkan Metode perpektual menilai persediaan barang dagang dari akun persediaan barang.
Metode penilaian persediaan barang dagang terdiri atas :
a) Metode identifikasi khusus (special identification method)
Pada tahap ini, setiap unit barang dagangan diberi tanda khusus. Misalnya, dengan memberi kode atau nomor sehingga untuk menentukan harga dari barang yang ada atau barang yang dijual dapat dilihat dari kode atau nomor tersebut.
b) Metode rata-rata tertimbang (average method)
Metode ini digunakan untuk menentukan harga pokok, yaitu harga rata-rata dari barang yang tersedia pada tanggal penjualan atau pada akhir periode.
c) Metode masuk pertama keluar pertama (MPKP) First In First Out (FIFO)
d) Metode masuk terakhir keluar pertama (MTKP) Last In First Out (LIFO)